Rabu, 27 Juni 2012

Ad Hoc Part 3


Cara menghubungkan antar komputer via wifi tanpa acess point (Ad Hoc)

Teknologi Wireless LAN semakin umum digunakan terlihat dari sebagian besar laptop, notebook dan netbook yang dijual dapat dipastikan secara standar (802.11a/b/g/n) memiliki kemampuan untuk terhubung ke jaringan LAN nirkabel (hotspot), dengan begitu kita dapat melakukan file sharing antar komputer hingga berbagi koneksi internet.
Terdapat dua macam mode network access di wireless LAN:
  • Infrastructure, koneksi ini merupakan yang paling sering kita jumpai, ketika kita melihat poster FREE HOTSPOT atau HOTSPOT AVAILABLE atau banner-banner semacamnya di bandara atau di mall, dapat dipastikan akses ke hotspot menggunakan mode infrastruktur, diperlukan adanya wireless router atau Access Point (AP) untuk mendukung mode ini.
  • Ad Hoc, koneksi ini dapat dilakukan antar komputer langsung (peer to peer) tanpa Wrouter dan AP. Mode ini dapat dilakukan dengam syarat minimal ada 2 komputer yang memiliki Wireless LAN adapter.
Disini akan saya tunjukan langkah-langkah membangun koneksi Ad Hoc, nantinya akan sangat berguna untuk file sharing atau sekedar main multiplayer game tanpa harus menyiapkan AP;-)
Pengujian dilakukan pada Operating System Windows XP dan Windows 7 Home Premium. Yang paling mudah adalah menghubungkan antar komputer Windows XP. Jadi saya mulai dengan yang paling mudah dulu.

Ad hoc wifi antar Windows XP

1. Buka Wireless Network Connection Status, caranya lewat 
 Control Panel →Network Connections → buka Wireless Network Connection dengan klik 2x atau ENTER. Akan muncul jendela Wireless Network Connection Status klik tombol Properties.


2. Setelah tombol Properties di klik akan ada jendela Wireless Network Configuration Properties setelah itu klik tab Wireless Networks dan klik tombol Advance.

3. Pada jendela Advance pilih Computer-to-computer (ad hoc) networks only lalu klik tombol Close.

4. Kembali ke jendela Wireless Network Configuration Propertiesklik tombol Add untuk menambah informasi jaringan baru.

5. Jendela baru akan muncul, isi network name (SSID) dengan dirumah (bisa diganti sesuai selera ;-) ), jangan lupa di ceklis seperti gambar di bawah pada bagian The key is provided for me automatically dan This is a computer-to-computer (ad hoc) network; wireless access point are not used (jika bagian ini di-disabledan sudah terceklis maka sama saja, jangan terlalu khawatir).

6. Kembali ke jendela Window Network Configuration Properties jaringan wireless baru dirumah telah berhasil anda buat dan muncul di daftar jaringan(Preferred network). Jangan lupa klik Okuntuk menyimpan semua perubahan.

7. Ulang langkah diatas di komputer Windows XP lain yang ingin kita hubungkan. Ingat langkah ke-5 harus sama (SSID dan Wireless network key).
8. Pada semua komputer, mulai koneksi dengan membuka jendela Wireless Network Connection (bisa dibuka lewat tombol View wireless networks di gambar pada langkah ke-1). Klik 2x jaringan dirumah untuk memulai koneksi.

Ad hoc wifi antar Windows 7

  • Buka Network and sharing center caranya masuk ke Control Panel → pilihNetwork and sharing center →  pilih Set up a new connection or network.
  • Jendela Set up a new connection or network akan muncul scroll ke bawah lalu pilih Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) network dan klik tombolNext lalu klik Next di jendela informasi selanjutnya.

  • Pada jendela Set up an ad hoc network masukan dirumah pada kolom Network Name, untuk Security type pilih WEP, dan Security key sepanjang 5 karakter, sebagai contoh saya isi dengan 12345 (saran: gunakan kombinasi yang lebih sulit ditebak). Jangan lupa klik tombol Next.

  • Setelah itu akan ada sedikit proses loading oleh windows, tunggu saja mungkin makan waktu beberapa detik tergantung dari kecepatan komputer. Setelah prosesloading selesai akan muncul informasi jaringan ad hoc yang baru saja dibuat, klik tombol Close jika sudah selesai. 
  • Kembali ke jendela Network and sharing center pilih Connect to a network dan window tray dari wireless network akan muncul. Disini kita lihat network dirumahtelah ditambahkan dan sedang menunggu yang lain.

  • Ulangi langkah di atas pada komputer windows 7 lainnya. Langkah No-3 harus sama disemua komputer windows 7 yang ingin dihubungkan (Network name,Security type, dan Security key).

Ad hoc wifi antar windows XP dan windows 7
Untuk menghubungkan komputer windows XP dan Windows 7 tanpa access point sebenarnya cukup sederhana jika kita lihat perbedaan dari langkah-langkah diatas, tinggal dibuat sedikit penyesuaian pada di Windows XP.
Lihat langkah ke-5 pada Windows XP: Hilangkan ceklis pada The key is provided to me automatically, dan isi Network keyConfirmation network key pada Windows XP sama dengan Security key pada Windows 7.

Yang harus diperhatikan

Cek alamat IP dari masing-masing komputer, coba lakukan ping jika memungkinkan (sesuaikan firewall karena ping biasanya diblokir secara default oleh windows xp atau windows 7),






Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Access Point Part 2


a. Pengertian Access Point
Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station

b. Serangan Pada Access Point
Langkah pertama adalah masuk ke dalam Hotspot, Access Point (AP) target, untuk pencarian AP bisa anda gunakan NetStumbler (untuk mencari SSID AP dsb) ato AirDamp (packet capture). Catatlah nama AP, IP Address, network ID, Gateway (jika ada), dan Prefered DNS Server (jika ada) dari status. Carilah konfigurasi yang paling lengkap, asumsinya AP yang terhubung ke Network Target adalah AP yang memiliki konfigurasi Gateway (walaupun tidak mutlak).

Jika ternyata AP di enkripsi terpaksa pake Airsnort, Airdamp, WinArkrack dsb (atu-atu ye.. lagi muales buanget ngetik nih). Ato cari tutorialnya di google. Tapi kalo udah diupgrade ke WPA2 combine WPA tkip ama set mac address ya gw nyerah deh… (tapi katanya Arkrack biss nimbus tuh enkripsi bener ga seh??? lom pernah nyoba).

Setelah masuk kedalam AP, cobalah gunakan PING untuk mencoba akses ke Gateway (jika IP Gateway nya ada), jika Reply, berarti Router menuju jaringan target sudah ditemukan.

Untuk menemukan subnet target cobalah Anda lihat tabel routingnya dengan perintah netstat –r. Periksa pada kolom Network Destination, jika Anda menemukan adanya subnet lain selain 0.0.0.0 atau 127.0.0.1 pada tabel routing, itulah subnet Target.

Atau gunakan cara lainnya. Cobalah gunakan PING untuk mencoba akses ke DNS Server (jika IP DNS Server nya ada). Jika ternyata Reply, yakinlah bahwa IP DNS tersebut berada pada Network Target. Selamat Anda sudah menemukan network targetnya.

Atau periksa tabel cache ARP dengan perintah arp –a, siapa tahu terdapat IP , dengan asumsi bahwa target menggunakan network monitorJtarget (Fortigate dsb). Kalo ga bisa ya cari aja pake IP scanner kaya AngryIPScanner, liat IP di dalam AP yang gak mati.

Jika Anda sudah mendapatkan network target, segeralah Anda gunakan Look@Lan atau tools semacam lainnya untuk melihat network target.

Gunakan NMAP untuk mengamati port aktif pada IP Target yang anda curigai sebagai Server target. Periksa Banner setiap servicenya, jika Anda jeli atau sedang beruntung maka Anda akan mendapatkan bug (coba bandingkan dengan informasi exploit dari milw0rm / metasploit).

Biasanya Server Target memiliki Port yang banyak (relatif lho, bisa jadi cuman jebakan pake port listener atau Honeypot… Ati-ati kejebak)

Setelah anda mendapat bug, gunakan metasploit untuk mencoba-coba bug pada server target. Coba kombinasikan dengan kode milw0rm dan exploit server target deh… Selamat mencoba…

Catatan : Gak semua WiFi bisa dipake buat crack… cuma chipsetnya yg pake atheros, PRism2, & 1 lagi gw lupa (sumber ada di madwifi.org klo gak salah) klo chipsetnya Intel, ato Realtek mending beli voucher aja buat hotspotan)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Access Point Part 1


Pengertian Access Point Dan Fungsinya - Kali ini saya akan memberikan Pengertian Access point dan Fungsi Access Point itu sendiri.Setelah beberapa saat yang lalu saya memberikan informasi mengenai bagaimana Cara Setting APN Pada BlackBerry dan juga Cara Setting Email Di Blackberry kali ini saya akan memberikan sedikit mengenai Pengertian Access Point Dan Fungsinya.
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal semakin luas jangkauannya.
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal.
Access Point dan Fungsinya
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  4. dsb
Upgade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
  1. Access Point (fungsi default)
  2. Client Bridge Mode
  3. Repeater Mode



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Ad-Hoc Part 2

Ad Hoc secara bahasa berarti “untuk suatu keperluan atau tujuan tertentu saja“. Dalam pengertian lain, jaringan ad hoc adalah jaringan bersifat sementara tanpa bergantung pada infrastruktur yang ada dan bersifat independen.
Ad Hoc Network adalah jaringan wireless yang terdiri dari kumpulan mobile node (mobile station) yang bersifat dinamik dan spontan, dapat diaplikasikan di mana pun tanpa menggunakan jaringan infrastruktur (seluler ataupun PSTN) yang telah ada. Contoh mobile node adalah notebook, PDA dan ponsel. Jaringan ad hoc disebut juga dengan spontaneous networkatau disebut MANET (Mobile Ad hoc NETwork).
Contoh Penggunaan/Aplikasi di lapangan :
  1. Operasi militer, seperti yang telah diujicobakan kawasan pertempuran di Sudan. Dengan jaringan ad hoc, mempermudah untuk akses informasi antar personil militer.
  2. Komersial, jaringan ad hoc dapat digunakan pada situasi emergency atau upaya penyelamatan (rescue operation), seperti banjir atau gempa bumi dan entertainment seperti acara live music.
  3. jaringan yang cepat tersedia dengan menggunakan notebook untuk menyebarkan dan berbagi informasi di antara user seperti dalam konferensi atau ruang kuliah.
  4. Personal Area Network, untuk jarak pendek (short distance) lebih kurang 10 m, Ad hoc Network secara mudah berkomunikasi antar bermacam peralatan (seperti PDA, laptop dan telepon seluler) dengan laju data yang rendah.
Keuntungan :
  1. Tidak memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada ataupun tidak berfungsi lagi.
  2. Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.
  3. fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat sementara.
  4. Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).
Kerugian ( Permasalahan) :
  1. packet loss (rugi-rugi paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan (error).
  2. seringkali terjadi disconnection, karena tidak selalu berada dalam area cakupan.
  3. bandwidth komunikasi yang terbatas
  4. lifetime baterai yang singkat.
  5. kapasitas kemampuan jangkauan mobile node yang terbatas dan bervariasi.
Konfigurasi sederhana :
  1. Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer.
  2. Masuk ke “wireless network card properties” dan set “SSID” dengan nama tertentu (unique).
  3. Set IP LAN static pada komputer. Patikan kita mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama.
  4. Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
  5. Satu sebagai host (access point) yang lain sebagai client. Atau semua bisa berperan sebagai host (multihost)




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Ad-Hoc Part 1


Definisi ad hoc network adalah desentraliasi dari jaringan wireless, disebut ad hoc network karena tidak bergantung pada infrastruktur yang sudah ada, sepertirouter dalam jaringan kabel ataupunAccess Point pada jaringan nirkabel.
Dalam Ad hoc network, setiap node bertugas dalam merouting data kepada node lain, jadi penentuan node mana yang mengirimkan data dibuat secara dinamis berdasarkan konektivitas dari jaringan itu sendiri.
Sifat desentralisasi, protokol routing dinamis, dan mudah untuk diterapkan menjadikan ‘jaringan ad hoc’ cocok untuk diimplementasikan disaat jaringan terpusat tidak dapat digunakan (situasi darurat seperti bencana alam atau konflik militer).
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pakar jaringan mengalihkan perhatian mereka dari jaringan terpusat – seperti Internet dan jaringan telepon seluler – dan berpindah ke ad hoc network.
Di Internet, tanggung jawab untuk mengarahkan lalu lintas data terletak pada perangkat yang disebut router. Penyedia layanan Internet memantau arus lalu lintas di jaringan mereka, dan jika ada kemacetan di satu tempat, mengubah/merevisi setting router ke pengaturan yang sesuai.
Dengan jaringan telepon seluler, dua orang dalam satu lingkungan bisa saling berbicara melalui telepon, tetapi mereka tidak bertukar data secara langsung. Sebaliknya, mereka mengirim data (percakapan) ke menara pemancar yang akan menentukan data itu harus dibawa kemana – seperti halnya terjadi juga bagi ribuan pengguna telepon seluler lain di sekitarnya.
Dalam jaringan ad hoc, tidak ada base station, dan tidak ada pengawas yang memantau kinerja jaringan secara keseluruhan. Sensor yang digunakan di jaringan ad hoc akan aktif dan mencoba untuk menentukan berapa banyak sensor aktif lainnya yang berada dalam jangkauan komunikasi. Bersama-sama, sensor kemudian mengumpulkan informasi apapun yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas kolektif mereka.
Karena perangkat genggam seperti smartphone ataupun tablet pc menjadi lebih canggih dan diminati orang, prospek bahwa mereka dapat mengatur diri mereka sendiri ke dalam ad hoc network juga menjadi lebih menarik.
Bisa kita bayangkan, misalnya, ribuan orang di suatu lingkungan bergabung dalam ad hoc network, dan saling berbagi data seperti video sehingga ribuan orang tersebut dapat menonton video tersebut secara bersamaan tanpa harus membebani jaringan data.
Tapi sampai ditemukan applikasi yang dapat berperan sebagai pengatur dari ad hoc network yang dapat menarik orang-orang untuk membuka akses teleponnya untuk berbagi jaringan secara langsung melalui ad hoc dengan orang sekitarnya; hal tersebut belum bisa dilakukan.
Meskipun sudah ada rencana dari Apple untuk memperkenalkan tipe IPhone yang berfungsi sebagai Wireless Base Station, hal ini masih perlu ditunggu kelanjutannya.




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Selasa, 26 Juni 2012

CInta Seperti Bilangan Binary


hanya ada 0 dan 1..
0 ketika aku lagi sendiri
1 ketika aku dan kamu bersatu..

0 ketika km pergi
1 ketika km hadir..

0 ketika cinta tak bersemi
1 ketika cinta lagi mesra

0 ketika cinta itu mati
1 ketika cinta itu hadir kembali :)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Cinta Bagaikan Antenna Sektoral


bentuknya besar, ketika awal bertemu..
setia, karena hanya mengarah pada satu arah..
dari arah itu maka akan mencakup banyak aspek kehidupan..
dari arah itu pula maka akan tercipta keharmonisan..
namun ketika dia rusak, akan sulit membetulkannya
bahkan ketika putus dan benar-benar rusak maka dia harus diganti dengan yg baru ^_^


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Cinta itu Bagaikan Fiber Optik


ketika dia datang maka akan terlihat kecil ..
ketika dia mengalir sungguh terlihat indah ...
seperti cahaya cantik di malam hari ...
ketika dia putus pasti tidak akan bisa tersambung lagi ..
bisa tersambung tapi akan sulit dan harus ada alat khusus untuk menyatukannya ..
bila sudah tersambung lagi pasti akan banyak attenuasi yang mengganggu ..
dan sudah pasti tidak seperti dahulu kala sejak awal berjumpa ^_^



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

AODV Routing Protokol



Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) adalah sebuah routing protocol yang dibuat untuk jaringan MANET. AODV adalah on demand routing, dimana algoritma ini akan membangun rute antara node hanya apabila diinginkan oleh source node. AODV memelihara rute tersebut sepanjang masih dibutuhkan oleh source node. AODV menggunakan sequence number untuk memastikan bahwa rute yang dihasilkan adalah loop-free dan memliki informasi routing yang paling update.

          AODV menciptakan suatu rute dengan menggunakan route request (RREQ) dan route reply (RREP). Ketika source node menginginkan suatu rute menuju destination node tetapi belum mempunyai rute yang benar, maka source node akan menginisialisasi route discovery process untuk menemukan rute ke destination node. Source node akan mem-broadcast paket RREQ menuju node tetangganya . RREQ paket berisi source address, destination address, hop counter, source and destination sequence number, dan broadcast ID. Nilai Broadcast ID akan bertambah satu setiap suatu source node mengirimkan RREQ yang baru dan digunakan sebagai identifikasi sebuah paket RREQ. Jika node yang menerima RREQ memiliki informasi rute menuju destination node, maka node tersebut akan mengirim paket RREP kembali menuju source node. Tetapi jika tidak mengetahui maka node tersebut akan mem-broadcast ulang RREQ ke node tetangganya setelah menambahkan nilai hop counter. Node yang menerima RREQ dengan nilai source address dan broadcast ID yang sama dengan RREQ yang diterima sebelumnya akan membuang RREQ tersebut. Source sequence number digunakan oleh suatu node untuk memelihara informasi yang valid mengenai reverse path (jalur balik) menuju ke source node. Pada saat RREQ mengalir menuju node tujuan yang diinginkan, dia akan menciptakan reverse path menuju ke node, setiap node akan membaca RREQ dan mengidentifikasi alamat dari node tetangga yang mengirim RREQ tersebut. Ketika destination node atau node yang memiliki informasi rute menuju destination menerima RREQ maka node tersebut akan membandingkan nilai destination sequence number yang dia miliki dengan nilai destination sequence number yang ada di RREQ. Jika nilai destination sequence number yang ada di RREQ lebih besar dari nilai yang dimiliki oleh node maka paket RREQ tersebut akan dibroadcast kembali ke node tetangganya, sebaliknya jika nilai destination sequence number yang ada di node lebih besar atau sama dengan nilai yang ada di RREQ maka node tersebut akan mengirim route reply (RREP) menuju source node dengan menggunakan reverse path yang telah dibentuk oleh RREQ . Intermediate node yang menerima RREP akan mengupdate informasi timeout (masa aktif rute) jalur yang telah diciptakan. Informasi rute source ke destination akan dihapus apabila waktu timeoutnya habis.
Di dalam AODV setiap node bertanggung jawab untuk memelihara informasi rute yang telah disimpan di dalam routing table-nya. Pada saat pengiriman data apabila terjadi perubahan topologi yang mengakibatkan suatu node tidak dapat dituju dengan menggunakan informasi rute yang ada di routing table, maka suatu node akan route error packet (RRER) ke node tetangganya dan node tetangganya akan mengirim kembali RRER demikian seterusnya hingga menuju source node .Setiap node yang memperoleh RRER ini akan menghapus informasi yang mengalami error di dalam routing table-nya. Kemudian source node akan melakukan route discovery process kembali apabila rute tersebut masih diperlukan.







Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV)


 DSDV merupakan algoritma routing procol ad hoc proaktif yang didasari pada Bellman – Ford yang pertama kali dikenalkan, kontribusi algoritma ini adalah untuk mengatasi Routing Loop. Pada DSDV, digunakan sequence number untuk mengirimkan pesan pada jaringan. Sequence number dihasilkan juga saat ada perubahan dalam jaringan, hal ini terjadi karena sifat table routing node pada pada jaringan yang menggunakan protokol proaktif yang update secara periodik, serta Trigered update uang digunakan oleh node untuk mengupdate node yang masuk dan keluar dari jaringan.
Dalam metode routing DSDV, setiap node yang berada dalam jaringan , akan memelihara tabel routing ke node tetangganya, tabel routing yang dimiliki oleh setiap node berisi tentang : alamat tujuan node, jumlah hop yang diperlukan untuk mencapai tujuan, serta sequenced number. Jika tabel routing dalam satu node telah diupdate, maka akan dipilih rute untuk mencapai node tujuan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
Memiliki sequence number yang terbaru, hal ini dapat dilihat dari nilai sequenced number yang paling besar
Jika nilai sequence number sama, maka akan dilihat nilai metricnya, nilai metric yang lebih kecil akan dipilih.
Penerapan protocol DSDV memiliki kelebihan , yaitu :
• DSDV menjamin tidak ada looping route
• DSDV dapat mereduksi masalah count to infinity
• DSDV dapat menghindari trafik lebih dengan kenaikan drastis update penuh untuk dump
• DSDV hanya memaintenence path terbaik menuju tujuan, dari sekian banyak path ketujuan.
Keterbatasan yang dimiliki algoritma routing protocol DSDV ini menjadi kelemahannya, yaitu :
  • Banyak memakan alokasi bandwith untuk broadcasting informasi yang tidak terlalu berguna, meskipun tidak ada perubahan yang berarti pada topologi jaringan, hal ini dikarenakan sifatnya yang selalu update setiap waktunya.
  • DSDV tidak mensupport multi path routing.
  • Sangat sulit untuk mendeterminasi waktu delay saat broadcasting informasi kesemua node.
  • Table routing pada node dijaringan DSDV sangat sulit untuk dimaintence pada jaringan berskala besar, mengingat jumlah node yang banyak dan dan luas jaringan yang semakin diperluas (scalable) yang meningkatkan overhead.
Berikut merupakan proses secara keseluruhan algoritma routing protocol DSDV :
  1. Diawal tranmisi sebelum dilakukan , tiap node memiliki table yang berisi data node node dalam jaringan.
  2. Jika terjadi perubahan topologi jaringan setelah paket data dikirimkan, table routing akan diupdate secara periodic.
  3. Jika tidak ada permasalah pada topologi jaringan, makan node akan dikirimkan setelah node sumber dan node tujuan dinisialisasi, lalu paket akan sampai ke node tujuan.
Flowchart Proses Kerja DSDV secara umum




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

AODV Routing Protocol


Routing Protokol Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV)

Sekilas Tentang Jaringan Wireless Ad Hoc
          Perkembangan jaringan komputer mulai bergeser dari pengembangan jaringan berkabel ke jaringan nirkabel (wireless) . Perkembangan ini merupakan tuntutan dari kebutuhan masyarakat akan akses informasi yang cepat dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Salah satu mode pengembangan dari jaringan nirkabel adalah tipe jaringan nirkabel yang ad hoc. Jaringan Wireless Ad Hoc adalah jaringan yang menghubungkan pasangan node dan sangat tergantung dari jarak transmisi dari tiap tiap node (Mukherjee , 2003) .
          Jaringan Ad Hoc dapat berdiri dan exist tanpa harus menggunakan Infrastruktur yang ada seperti base station berupa accses point ataupun sarana pendukung transmisi data . Tiap tiap device yang berada pada jaringan ini sering disebut NODE . Masing masing node akan berkomunikasi dengan node yang berada dalam satu jaringan Ad hoc tersebut . Jaringan Ad Hoc ini sering pula disebut sebagai MANET (Mobile Ad Hoc Networking)
 Jaringan Ad Hoc mempunyai infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap nodenya. Setiap node pada jaringan Ad Hoc harus mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan pengiriman paket data. Beberapa contoh penerapan jaringan Ad Hoc antara lain pembangunan jaringan komunikasi di medan perang untuk beberapa lokasi, pusat-pusat komunikasi di daerah bencana alam, sarana koneksi internet pada stand-stand suatu event/pameran dimana tidak dimungkinkan untuk membangun jaringan kabel atau ketidaktersediaan jaringan kabel.Node node pada jaringan Ad Hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun dapat berperan sebagai penunjang node yang lainnya, misalnya mempunyai kemampuan layaknya router. Dengan demikian diperlukan adanya routing protokol dalam jaringan Ad Hoc untuk menunjang proses kirim terima antar node-nodenya.

Sekilas Tentang Routing Protocol Ad Hoc
Daftar Tabel Routing Protocol Ad Hoc
Komunikasi antar node yang satu dengan node yang lainnya pada jaringan wireless menggunakan Routing Protokol Ad Hoc.Routing adalah mekanisme penentuan link dari nodepengirim ke node penerima yang bekerja pada layer 3 OSI (Layer Network). Protokol routing diperlukan karena untuk mengirimkan paket data dari node pengirim ke node penerima akan melewati beberapa node penghubung (intermediate node), dimana protokol routing berfungsi untuk mencarikan route link yang terbaik dari link yang akan dilalui melalui mekanisme pembentukan tabel routing. Pemilihan route terbaik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti bandwith link dan jaraknya.
 Jaringan Ad Hoc memiliki dua model protokol routing. Pertama, protokol routing yang bersifat reaktif (reactive), dimana tabel routing dibentuk jika ada permintaan pembuatan route link baru atau perubahan link. Kedua, protokol routing yang bersifat proaktif (proactive), dimana tabel routing dibentuk dan diupdate setiap waktu (secara kontinu) jika terjadi perubahan link . Routing Protokol Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV) merupakan Routing Protokol Pro-aktif.


sumber


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Fuzzy Logic




  1. Logika fuzzy yang pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh, memiliki derajat keanggotaan dalam rentang 0(nol) hingga 1(satu), berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua nilai yaitu 1(satu) atau 0(nol). Logika fuzzy digunakan untuk menerjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan dengan pelan, agak cepat, cepat dan sangat cepat. Secara umum dalam sistem logika fuzzy terdapat empat buah elemen dasar, yaitu:
     
    1. Basis kaidah (rule base), yang berisi aturan-aturan secara linguistik yang bersumber dari para pakar;
    2. Suatu mekanisme pengambilan keputusan (inference engine), yang memperagakan bagaimana para pakar mengambil suatu keputusan dengan menerapkan pengetahuan (knowledge);
    3. Proses fuzzifikasi (fuzzification), yang mengubah besaran tegas (crisp) ke besaran fuzzy;
    4. Proses defuzzifikasi (defuzzification), yang mengubah besaran fuzzy hasil dari inference engine, menjadi besaran tegas (crisp).
     
    Fuzzy Membership

                Jika X adalah suatu kumpulan obyek-obyek  dan x adalah elemen dari X. Maka  himpunan fuzzy A yang memiliki domain X didefinisikan sebagai:
                                          (1)
    dimana nilai  berada dalam rentang 0 hingga 1.


                Terdapat dua cara yang lazim dalam merepresentasikan himpunan fuzzy, yang dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu :
    1.       , jika X adalah merupakan koleksi objek diskrit.
    2.      , jika X adalah merupakan koleksi objek kontinyu.

    Gambar 1. Fungsi keanggotaan dengan semesta pembicaraan, (a).diskrit, (b).kontinyu.

     
    Fuzzy Membership Operation
                Seperti pada himpunan klasik, himpunan fuzzy juga memiliki operasi himpunan yang sama yaitu gabungan (union), irisan (intersection) dan komplemen. Sebelumnya akan didefinisikan dulu mengenai himpunan bagian yang memiliki peranan penting dalam himpunan fuzzy.
      
    • Union (Gabungan)
                Gabungan dari dua buah himpunan fuzzy A dan B adalah himpunan fuzzy C ditulis sebagai  atau , memiliki fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan A dan B yang didefinisikan sebagai berikut:
    ;                        (2)
    dengan  adalah operator biner untuk fungsi S dan biasa disebut sebagai operator T-conorm atau S-norm, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
                               S(1,1) = 1, S(0,a) = S(a,0) = a         (boundary);
                               S(a,b)S(c,d) jika a c dan b d   (monotonicity);
                               S(a,b) = S(b,a)                               (commutativity);
                               S(a,S(b,c)) = S(S(a,b),c)                 (associativity).

    • Intersection (Irisan)
                Irisan dari dua buah himpunan fuzzy A dan B adalah himpunan fuzzy C dituliskan sebagai  atau , memiliki fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan A dan B yang didefinisikan sebagai berikut:
    ;
    ,                                              (3)
    dengan  adalah operator bineri untuk fungsi T, yang biasa disebut  sebagai operator T-norm, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
                               T(0,0) = 0, T(a,1) = T(1,a) = a         (boundary);
                               T(a,b) T(c,d) jika a  c dan b  d   (monotonicity);
                               T(a,b) = T(b,a)                                   (commutativity);
                               T(a,T(b,c)) = T(T(a,b),c)                    (associativity).

    Fuzzy Set Membership Function
                Fungsi-fungsi keanggotaan fuzzy terparameterisasi satu dimensi yang umum digunakan diantaranya adalah:
    1.      Fungsi keanggotaan segitiga, disifati oleh parameter{a,b,c} yang didefinisikan sebagai berikut:
                                             (4)
    bentuk yang lain dari persamaan di atas adalah
                               (5)
    parameter {a,b,c} (dengan a<b<c) yang menentukan koordinat x dari ketiga sudut segitiga tersebut, seperti terlihat pada Gambar 2(a).

    2.      Fungsi keanggotaan trapesium, disifati oleh parameter{a,b,c,d} yang didefinisikan sebagai berikut:
                              (6)

    parameter {a,b,c,d} (dengan a<b<c<d) yang menentukan koordinat x dari keempat sudut trapesium tersebut, seperti terlihat pada Gambar 2(b).

    3.      Fungsi keanggotaan Gaussian, disifati oleh parameter {c,s} yang didefinisikan sebagai berikut:
                                           (7)

    Fungsi keanggotaan Gauss ditentukan oleh parameter c dan s yang menunjukan titik tengah dan lebar fungsi, seperti terlihat pada Gambar 2(c) .

    Gambar 2. Kurva fungsi keanggotaan, (a).segitiga(x;20,50.80), (b).trapesium (x;10,30,70,90), (c).gaussian(x;50,15), (d).bell(x;10,2,50), (e).sigmoid (x;0.2,50) dan (f).sigmoid(x;-0.2,50).


    4.      Fungsi keanggotaan generalized bell, disifati oleh parameter {a,b,c} yang didefinisikan sebagai berikut:
                                          (8)
    parameter b selalu positif, supaya kurva menghadap kebawah, seperti terlihat pada Gambar 2(d).

    5.      Fungsi keanggotaan sigmoid, disifati oleh parameter {a,c} yang didefinisikan sebagai berikut:
                                     (9)
    parameter a digunakan untuk menentukan kemiringan kurva pada saat x = c. Polaritas dari a akan menentukan kurva itu kanan atau kiri terbuka, seperti terlihat pada Gambar 2.(d) dan 2.(e).

    Fuzzy IF-Then Rule
                Kaidah fuzzy If-Then (dikenal juga sebagai kaidah fuzzy, implikasi fuzzy atau pernyataan kondisi fuzzy) diasumsikan berbentuk:

    Jika x adalah A maka y adalah B                                       (10)

    Dengan A dan B adalah nilai linguistik yang dinyatakan dengan himpunan fuzzy dalam semesta pembicaraan X dan YSering kali “x adalah A” disebut sebagaiantecedent atau premise, sedangkan “y adalah B” disebut consequence atau conclusion.

                Kaidah fuzzy if-then “jika x adalah A maka y adalah B” sering kali disingkat dalam bentuk AB yang merupakan suatu bentuk relasi fuzzy biner R pada produk ruang X ´ Y. Terdapat dua cara untuk menyatakan AB, yaitu sebagai A coupled with B dan A entails B. Jika dinyatakan sebagai A coupled with B maka didefinisikan sebagai berikut:
    dengan adalah operator T-norm. Sedangkan jika dinyatakan sebagai A entails B maka didefinisikan sebagai berikut:
    -         material implication:
    ;                                      (11)
    -         propositional calculus:
    ;                                 (12)
    -         extended propositional calculus:
    ;                                (13)
    -         generalization of modus ponens:
    ;                (14)
    dengan R=AB dan  adalah operator T-norm.

    Fuzzy Reasoning
                Kaidah dasar dalam menarik kesimpulan  dari dua nilai logika tradisional adalah modus ponens, yaitu kesimpulan tentang nilai kebenaran pada B diambil berdasarkan kebenaran pada A. Sebagai contoh, jika A diidentifikasi dengan “tomat itu merah” dan B dengan “tomat itu masak”, kemudian jika benar kalau “tomat itu merah” maka “tomat itu masak”, juga benar. Konsep ini digambarkan sebagai berikut:

    premise 1 (kenyataan)       
    :
    x adalah A,
    premise 2 (kaidah)             
    :
    jika x adalah A maka y adalah B.
    Consequence (kesimpulan)
    :
    y adalah B.


                Secara umum dalam melakukan penalaran, modus ponens digunakan dengan cara pendekatan. Sebagai contoh, jika ditemukan suatu kaidah implikasi yang sama dengan “jika tomat itu merah maka tomat itu masak”, misalnya “tomat itu kurang lebih merah,” maka dapat disimpulkan “tomat itu kurang lebih masak”, hal ini dapat dituliskan seperti berikut:



    premise 1 (kenyataan)       
    :
    x adalah A',
    premise 2 (kaidah)             
    :
    jika x adalah A maka y adalah B.
    Consequence (kesimpulan)
    :
    y adalah B'.

    Dengan Aadalah dekat ke A dan B’adalah dekat ke B. Ketika ABA’ dan Badalah himpunan fuzzy dari semesta yang berhubungan, maka penarikan kesimpulan seperti tersebut dinamakan penalaran dengan pendekatan (approximate reasoning) yang disebut juga dengan generalized modus ponens (GMP).

                Untuk mendefinisikan penalaran fuzzy, dimisalkan AA’ dan B adalah himpunan fuzzy dari XX dan Y, dengan ABadalah suatu relasi R pada XxY. Kemudian himpunan fuzzy B diinduksikan oleh “x adalah A” dan kaidah fuzzy “jika x adalah Amaka y adalah B” didefinisikan sebagai berikut:
                                     (15)
    atau sama dengan
                                                  (16)

    • Kaidah Tunggal dengan Antecedent Tunggal
                Kaidah tunggal dengan antecedent tunggal merupakan contoh yang paling sederhana dari formula pada Persamaan (15) dan setelah disederhanakan, Persamaan (15) menghasilkan persamaan berikut:
                                          (17)
    dengan persamaan ini, terlebih dahulu dicari nilai maksimum dari  (daerah warna gelap pada bagian antecedent pada Gambar 3), selanjutnya fungsi keanggotaan B' adalah bagian warna gelap pada Gambar 3 yang merupakan fungsi keanggotaan B yang terpotong oleh w.
    Gambar 3. Penjelasan secara grafis dari GMP menggunakan implikasi Mamdani dan komposisi max-min.

    • Kaidah Tunggal dengan Antecedent Jamak
                Kaidah fuzzy if-then dengan dua antecedent, biasanya ditulis sebagai “jika x adalah A dan Y adalah B maka z adalahC”. Masalah yang berhubungan dengan GMP dijelaskan dengan:
    premise 1 (kenyataan)       
    :
    x adalah A' dan y adalah B',
    premise 2 (kaidah)             
    :
    jika x adalah A dan y adalah B makaz adalah C.
    Consequence (kesimpulan)
    :
    z adalah C'.

                Kaidah fuzzy pada premise 2 dapat dibawa ke bentuk sederhana yaitu “AxBC ” yang kemudian dapat diubah menjadi relasi fuzzy ternary Rm, berdasarkan fungsi implikasi Mamdani yaitu:
            (18)
    C' yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai
    sehingga
                     (19)

    dimana w1 dan w2 adalah nilai maksimum dari fungsi keanggotaan A  A dan     B. Secara umum w1 adalah merupakan derajat kompatibilitas antara A dan A, demikian juga dengan w2. Karena bagian antecedent pada kaidah fuzzy dibangun dengan penghubung and, maka w1w2 disebut firing strength atau derajat pencapaian dari kaidah fuzzy, yang menggambarkan derajat pencapaian dari kaidah untuk bagian antecedent. Secara grafis, proses ini ditunjukan oleh Gambar 4, dimana MF yang dihasilkan yaitu C adalah sama dengan MF C yang dipotong oleh firing strength w.



    Gambar 4. Aproximate reasoning untuk antecedent jamak.

    • Kaidah Jamak dengan Antecedent Jamak
                Untuk menjelaskan kaidah jamak, biasanya menganggap sebagai gabungan dari relasi fuzzy yang berhubungan dengan kaidah fuzzy. Karena itu, permasalahan GMP dituliskan sebagai:

    premise 1 (kenyataan)       
    :
    x adalah A' dan y adalah B',
    premise 2 (kaidah 1)             
    :
    jika x adalah A1 dan y adalah B1maka z adalah C1.
    Premise 3 (kaidah 2)
    :
    jika x adalah A2 dan y adalah B2maka z adalah C2.
    Consequence (kesimpulan)
    :
    z adalah C'.

    Proses di atas secara grafis dijelaskan pada Gambar 5.
    Gambar 5. Penalaran fuzzy untuk kaidah jamak dengan antecedent jamak.

                Proses di atas dapat dibuktikan dengan menggunakan dua buah relasi R1A1xB1C1 dan R2A2xB2C2, karena operator  adalah bersifat distributif terhadap operator Umaka selanjutnya gabungan dari dua relasi tersebut menjadi
     
                                     (20)
    dimana  dan  adalah kesimpulan fuzzy dari kaidah 1 dan 2.










Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
"my facebook"