Keamanan Jaringan
Komputer terutama jika kita menghubungkan komputer misalnya di lab komputer, kantor
atau jaringan
komputer rumah. Keamanan jaringan melibatkan otorisasi akses ke data dalam
jaringan, yang dikendalikan oleh administrator jaringan. Pengguna memilih atau
mempunyai ID dan password atau informasi otentikasi lain yang memungkinkan
mereka akses ke informasi dan program-program dalam otoritas mereka.
Keamanan jaringan mencakup berbagai jaringan
komputer, baik negeri maupun swasta, yang digunakan dalam pekerjaan
sehari-hari melakukan transaksi dan komunikasi di kalangan bisnis, instansi
pemerintah dan individu.
Jika diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan
komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
1) Keamanan hardware
Keamanan hardware berkaitan dengan perangkat
keras yang digunakan dalam jaringan komputer. Keamanan hardware sering dilupakan
padahal merupakan hal utama untuk menjaga jaringan dari agar tetap stabil. Dalam
keamanan hardware, server dan tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian
utama. Akses secara fisik terhadap server dan data-data penting harus dibatasi
semaksimal mungkin.
Akan lebih mudah bagi pencuri data untuk
mengambil harddisk atau tape backup dari server dan tempat penyimpanannya
daripada harus menyadap data secara software dari jaringan. Sampah juga harus
diperhatikan karena banyak sekali hacker yang mendatangi tempat sampah
perusahaan untuk mencari informasi mengenai jaringan komputernya. Salah satu
cara mengamankan hardware adalah menempatkan di ruangan yang memiliki keamanan
yang baik. Lubang saluran udara perlu diberi perhatian karena dapat saja orang
masuk ke ruangan server melaui saluran tersebut. Kabel-kabel jaringan harus
dilindungi agar tidak mudah bagi hacker memotong kabel lalu menyambungkan ke
komputernya.
Akses terhadap komputer juga dapat dibatasi
dengan mengeset keamanan di level BIOS yang dapat mencegah akses terhadap
komputer, memformat harddisk, dan mengubah isi Main Boot Record (tempat
informasi partisi) harddisk. Penggunaan hardware autentifikasiseperti smart card
dan finger print detector juga layak dipertimbangkan untuk meningkatkan
keamanan.
2) Keamanan software.
Sesuai dengan namanya, maka yang harus diamankan
adalah perangkat lunak. Perangkat lunak yang kita maksud disini bisa berupa
sistem operasi, sistem aplikasi, data dan informasi yang tersimpan dalam
komputer jaringan terutama pada server. Contohnya, jika server hanya bertugas
menjadi router, tidak perlu software web server dan FTP server diinstal.
Membatasi software yang dipasang akan mengurangi konflik antar software dan
membatasi akses, contohnya jika router dipasangi juga dengan FTP server, maka
orang dari luar dengan login anonymous mungkin akan dapat mengakses router
tersebut.
Software yang akan diinstal sebaiknya juga
memiliki pengaturan keamanan yang baik. Kemampuan enkripsi (mengacak data)
adalah spesifikasi yang harus dimilki oleh software yang akan digunakan,
khusunya enkripsi 128 bit karena enkripsi dengan sistem 56 bit sudah dapat
dipecahkan dengan mudah saat ini. Beberapa software yang memiliki lubang
keamanan adalah mail server sendmail dan aplikasi telnet. Sendmail memiliki
kekurangan yaitu dapat ditelnet tanpa login di port (25) dan pengakses dapat
membuat email dengan alamat palsu. Aplikasi telnet memiliki kekurangan
mengirimkan data tanpa mengenkripsinya (mengacak data) sehingga bila dapat
disadap akan sangat mudah untuk mendapatkan data.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah
password. Sebaiknya diset panjang password minimum unutk mempersulit hacker
memcahkan password. Password juga akan semakin baik jika tidak terdiri huruf
atau angak saja, huruf kecil atau kapital semua, namun sebaiknya dikombinasi.
Enkripsi dapat menambah keamanan jaringan dengan cara mengacak password dan
username, baik dalam record di host maupun pada saat password dan username itu
dilewatkan jaringan saat melakukan login ke komputer lain.
Routing tidak terlepas pula dari gangguan
keamanan. Gangguan yang sering muncul adalah pemberian informasi palsu mengenai
jalur routing (source routing pada header IP). Pemberian informasi palsu ini
biasanya dimaksudkan agar datagram-datagram dapat disadap. Untuk mencegah hal
seperti itu, router harus diset agar tidak mengijinkan source routing dan dalam
protokol routing disertakan autentifikasi atau semacam password agar informasi
routing hanya didapat dari router yang terpercaya.
sumber
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar